stone hill

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 18 Oktober 2011

(Makalah) TUMBUHAN SEBAGAI MEDIA SEDERHANA



Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang Hyang Widhi Wasa, atas segala rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Komputer dan Media Pembelajaran dengan judul “PEMANFAATAN TUMBUHAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEDERHANA” sebagai tugas dalam menempuh mata kuliah tersebut pada semester IX.
            Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Dosen pembimbing mata kuliah Komputer dan Media Pembelajaran Jurusan S1 PGSD Universitas Terbuka.
2.      Rekan–rekan semester IX Jurusan S1 PGSD Universitas Terbuka, dan
3.      Semua pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan Makalah Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Media Pembelajaran Sederhana.
Sebagai akhir kata, kami dengan senang hati menerima kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah kami ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat demi pencapaian proses belajar pembelajaran dan sebagai bahan represi di kemudian hari kususnya terhadap Jurusan S1 PGSD Universitas Terbuka.



                                                                                    Denpasar,    Oktober 2011



                                                                                                Penulis





DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar.................................................................................................   i
Daftar Isi..........................................................................................................   ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah.............................................................................   1
1.2  Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
1.3  Tujuan Penulisan Makalah............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Media Sederhana......................................................................... 3
2.2 Tumbuhan Sebagai Media Sederhana............................................................ 7
A.    Alasan Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai
Media Sederhana...........................................................................     8
B.     Pentingnya Media Sederhana........................................................     9
C.     Potensi Tumbuhan Sebagai Media Sederhana...............................    10

2.3 Pemanfaatan Tumbuhan sebagai Media Sederhana
      Dalam Pembelajaran...................................................................................... 11
2.4 Alasan Menggunakan Tumbuhan Sebagai Media sederhana.....................    12

BAB IV PENUTUP
3.1 Simpulan........................................................................................................ 18
3.2 Saran.............................................................................................................. 18
LAMPIRAN-LAMPIRAN


 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya kegiatan belajar mengajar adalah proses interaksi yang tercipta antara siswa dengan lingkungan. Melalui interaksi terjadilah proses komunikasi berupa pesan atau informasi yang dapat diserap dan dihayati siswa. Agar tidak terjadi kesalahan dalam proses komunikasi atau menghindarkan hal-hal yang dapat menyebabkan kesalahan pengertian dalam proses komunikasi serta untuk menghindari distorsi dalam komunikasi antara guru dan siswa maka sarana atau media yang membantu proses komunikasi perlu digunakan. Dalam proses pembelajaran, media yang digunakan untuk memperlancar komunikasi belajar mengajar disebut media pembelajaran.
            Para ahli telah sepakat bahwa media pengajaran dapat meningkatkan kualitas proses belajar siswa, yang mana pada giliranya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai (Harjanto,2005:243). Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad ke–20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan ketrampilan. Berbagai media pembelajaran dapat digunakan oleh guru dalam menunjang proses belajar mengajar, baik itu media sederhana maupun media kompleks. Pada awalnya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids). Alat bantu yang dipakai adalah  alat bantu visual, misalnya gambar, model, objek, dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkret, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Namun, media ini terlalu memusatkan perhatian pada alat bantu visual yang dipakainya yang kurang memperhatikan aspek disain, pengembangan pembelajaran (instruksion) produksi dan evaluasinya. Bermacam – macam peralatan dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan ajaran kepada siswa.
            Salah satu contoh media sederhana yang dapat digunakan guru dalam proses belajar mengajar adalah dengan menggunakan media tumbuhan. Tumbuhan sering digunakan sebagai media pembelajaran terutama dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Bagaimana tumbuhan dapat dikatakan sebagai media yang sederhana akan dijelaskan dalam makalah ini  dengan judul “Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Media Pembelajaran Sederhana”.

1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas makan akan diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
A.    Apa yang dimaksud dengan media sederhana?
B.     Mengapa tumbuhan dikatakan sebagai media sederhana?
C.     Bagaimana pemanfaatan tumbuhan sebagai media sederhana dalam proses pembelajaran?

1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang diperoleh, adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
A.    Untuk mengetahui secara mendalam pengertian dari media sederhana.
B.     Untuk mengetahui mengapa tumbuhan dikatakan sebagai media sederhana.
C.     Untuk mengetahui pemanfaatan tumbuhan sebagai media sederhana dalam proses pembelajaran.







BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MEDIA SEDERHANA
Dalam metodologi pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol yakni metode mengajar dan medis pendidikan sebagai alat bantu mengajar. kedudukan media pendidikan sebagai alat bantu mengajar ada dalam komponen metodologi, sebagai salah satu lingkungan belajar yang diatur oleh guru (Harjanto,2005:237).
Secara etimologi kata media berasal dari bahasa latin ”medius” yang merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman,2002:6).
Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Media merupakan orang, material, atau kejadian yang dapat menciptakan kondisi sehingga memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterapilan, dan sikap yang baru, dalam pengertian meliputi buku, guru, dan lingkungan sekolah (Gerlach dan Ely dalam Ibrahim, 1982:3). Media merupakan komponen strategi penyampaian yang dapat dimuati pesan yang akan disampaikan kepada pembelajar bisa berupa alat, bahan, dan orang (Degeng, 1989:142). Media merupakan alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi, yang terdiri antara lain buku, tape-recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer (Gagne dan Briggs dalam Arsyad, 2002:4). Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Latuheru (1988:14), menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pengajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar atau segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah dicita-citakan.
Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad ke–20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan ketrampilan.
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata kalimat tertentu. Bahkan keabsahan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian anak didik lebih mudah menerima bahan daripada tanpa bantuan media.
Namun perlu diingat, bahwa peran media tidak akan terlihat bila pengguanaanya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pegajaran yang telah dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media.
Media yang telah dikenal dewasa ini tidak hanya terdiri dari dua jenis, tetapi sudah lebih dari itu. Klasifikasinya bisa dilihat dari jenisnya, daya inputnya, dan dari bahan serta cara pembuatanya.
A.    Dilihat dari jenisnya, media dibagi dalam :
Ø  Media auditif
Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini cocok untu orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.
Ø  Media visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slide (film bingkai) foto, gambar atau lukisan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu atau film kartun.
Ø  Media audiovisual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik. Karena meliputi dua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi kedalam :
a)      Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara, cetak suara.
b)      Audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video-cassette.
Pembagian lain dari media ini adalah :
a)      Audiovisual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber seperti film dan
b)      Audiovisual tidak murni yaitu yang unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari slide proyektor dan unsur suaranya bersumber dari tape recorder.

B.     Dilihat dari daya liputnya, media dibagi dalam :
Ø  Media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan media tini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama. Contoh dari media ini adalah radio dan televisi.
Ø  Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat. Media ini dalam penggunaanya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film, sound slide, film rangkai yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.
Ø  Media untuk pengajaran individual. Media ini penggunaanya hanya untuk seorang diri. Termasuk media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.
C.     Dilihat dari bahan pembuatanya, media dibagi dalam :
Ø  Media sederhana. Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatanya mudah dan penggunaanya tidak sulit.
Ø  Media kompleks media ini adalah media yang bahan dn alat pembuatanya sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit pembuatanya, dan penggunaanya mengguakan ketrampilan yang memadai.
Sampai saat ini belum ada kesepakatan yang baku dalam mengelompokkan media. Jadi banyak tenaga ahli mengelompokkan atau membuat klasifikasi media akan tergantung dari sudut mana mereka memandang dan menilai media tersebut. Gerlach dan Ely (dalam Rohani, 1997:16) menggolongan media pembelajaran sebagai berikut.
a)      Gambar diam, baik dalam bentuk teks, bulletin, papan display, slide, film strip, atau overhead proyektor.
b)      Gambar gerak, baik hitam putih, berwarna, baik yang bersuara maupun yang tidak bersuara.
c)      Rekaman bersuara baik dalam kaset maupun piringan hitam.
d)     Televisi
e)      Benda – benda hidup, simulasi maupun model.
f)       Instruksional berprograma ataupun CAI (Computer Assisten Instruction).
Seels dan Glasgow (dalam Arsyad, 2002:33) dari segi perkembangan teknologi, media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi dua kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa pilihan media tradisional dapat dibedakan menjadi (1) visual diam yang diproyeksikan, misal proyeksi opaque (tak tembus pandang), proyeksi overhead, slides, dan filmstrips, (2) visual yang tidak diproyeksikan, misal gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram, pemaran, papan info, (3) penyajian multimedia, misal slide plus suara (tape), multi-image, (4) visual dinamis yang diproyeksikan, misal film, televisi, video, (5) cetak, misal buku teks, modul, teks terprogram, workbook, majalah ilmiah/berkala, lembaran lepas (hand-out), (6) permainan, misal teka-teki, simulasi, permainan papan, dan (7) realia, misal model, specimen (contoh), manipulatif (peta, boneka).
Sedangkan pilihan media teknologi mutakhir dibedakan menjadi (1) media berbasis telekomunikasi, misal teleconference, kuliah jarak jauh, dan (2) media berbasis mikroprosesor, misal computer-assistted instruction, permainan komputer, sistem tutor intelejen, interaktif, hypermedia, dan compact (video) disc.

2.2 Tumbuhan Sebagai Media Sederhana
Di era global ini kesejahatraan suatu bangsa bukan lagi bersumber hanya pada sumber daya alam dan modal  bersifat fisik saja, tetapi juga anak bangsa. Sementara itu kualitas sumber daya manusi Indonesia tidak cukup bila diukur dengan standar local saja sebab perubahan global telah memepengaruhi kualitas dibidang sumber daya manusia. Sebagai konsekuennya pendidikan sekarang harus berkualitas dan berwawasan internasional serta tidak sekedar memenuhi target kurikulum saja.
Pemanfaatan sebagai sumber belajar merupakan langkah positif yang telah banyak dilakukuan untuk meningkatkan pendidikan ditanah air. Salah satu sumber belajar yang sekaligus berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran adalah media pembelajaran baik media elektronok maupun media nonelektronik.
Salah satu jalan keluar yang kreatif adalah dengan menghubungkan media sederhana. Media sederhana bukan berarti media yang dihadirkan hanya didalam kelas saja, media sederhana juga jangan diartikan sebagai media yang dibeli ditoko dengan harga murah. Berbagai sumber daya alam sperti lingkungan sekolah dirumah merupakan salah satu sumber belajar dan sumber kreatif dan bias menciptakan dan mengembangkan berbagai macam media sederhanakeberhasilan dalam mengembangkan media sederhana merupakan keberhasilan guru dalam menciptakan masyarakat belajar.

A. Alasan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Media Sederhana
Alasan perlunya media sederhanakreatifitas guru dalam mengembangkan dan memanfaatkan semaksimal mungkin berbagai media sederhana  diharapkan akan sangat membantu bangsa ini memiliki pendidikan nasional yang berkualitas dengan keunggulan komparatif dengan bangsa lainnya. Dengan demikian pendidikan diharapkan tidak akan kehilangan relevasi program pembelajaran terhadap pembangunan daerah serta tetap memiliki fleksibilitas melaksanakan kurikulum yang berdiversifikasi. Dalam hal ini pengembangan media sederhana hendaknya dapat menyokong penguasaan keterampilan hidup, pengembangan kepribadian yang kuat dan berakhlak mulia,serta pertumbuhan, keimanan dan ketakwaan terhadap tuhan yang maha esa. Media mengajar yang paling dikenal oleh guru adalah papan tulis, white board, OHP.
            Papan tulis misalnya, dapat diterima dimana mana sebagai alat peraga yang sangat efektif. Namun pemakaian papan tulis tidak memungkinkan guru menjelaskan suatu secara rinci. Disamping itu papan tulis tidak dapat dipergunakan untuk memberikan motivasi dan merangsang imajinasi anak didik. Melalui pemakaian media sederhana diharapkan imajinasi anak terangsang , perasaannya tersentuh dan terjadinya pemahaman secara mendalam dalam pikirannya sehingga mereka mampu memahami, mengingat dan melakukan suatu yang diajarkan dengan baik.
            Contoh dalam proses pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru adalah tentang cirri ciri makhlik hidup antara lain bahwa tumbuhan juga makan dan minum. Makanan tumbuhan dapat berasal dari pembusukan makhluk hidup antra lain, seperti daun daunan dan garam mineral yang sehari hari dikenal dengan istilah pupuk. Proses pembelajaran akan lebih bernakna apabila siswa terlibat langsung melalui proses pengamatan.
            Alasan kedua perlunya mengembangkan dan menggunakan media sedrehana adalah optimalisasi panca indra dalam belajar. Dalam proses belajar mengajar , panca indra dan seluruh kesanggupan seorang anak didik perlu derangsang, digunakan dan dilibatkan, sehingga tak hanya mampu mengetahui,melainkan juga dapat memahami, mengingat, menganalisis, dan melakukan melakukkan kembali setiap peragaan yang dilakukan gurudengan baik dan benar. Hasil penelitian membuktikan bahwa 11% pengetahuan seseorang diperoleh dari pendengaran dan 83% dari pengelihatan. Sedangkan 20% kemampuan daya ingat diperoleh dari penggunaan pendengaran, dan 50% dari apa yang dilihat. Melalui mendengarkan anak didik mengikuti peristiwa demi peristiwa dan ikut merasakan apa yang disampaikan.dari uraian diatas kita dapat mengetahui bahwa media penting untuk menarik dan memelihara perhatian, memudahkan pemahaman dan membantu daya ingat.
            Alasan ketiga menggunakan media sederhana mampu merangsang imajinasi anak dan memberikan kesan yang dalam jika diciptakan dan digunakan secara seimbang dan sesuai debgan materi pelajaran. Pertemuan pertama mata pelajaran IPA  mengenai ‘’makhluk hidup berkembang biak’’ seorang guru bias menjelaskan dengan menggunakan gambar.
            Pertemuan kedua anak anak dibawa langsung keluar kelas untuk melihat carea makhluk hidup berkembang biak. Di pertemuan ketiga, anak anak kembali kekelas dan mendiskusikan pelajaran minggu lalu. Tahap tahap tersebut akan dapat membangun rasa ingin tahu peserta didik.
            Alasan keempat,kietika kita merancang media sederhana maka kita harus memahami betul karakteristik, usia dan kondisi social ekonomi anak didik,tujuan pelajaran, kedalaman materi yang akan diberikan, serta factor-faktor  lainnya yang mungkin dapat mempengaruhi kelebihan dan manfaat  media yang akan kita ciptakan.

B.  Pentingnya Media Sederhana
Sering kali anak didik kita mengalami pendangkalan pemahaman keilmuan. Selama dalam proses belajar mengajar, acak kali anak didik kurang bias memahamimateri yang diberikan oleh guru terhadap muridnya seringkali hanyalah bersifat kognitif.
Pendidikan yang seperti itu dapat dikatakan berorientasi  pada potensi anak untuk berkembang. Artinya, pendidikan pendidikan yang melihat anak didik dari dari sisi potensinya yang dapat dikembangkan. Sebaliknya, pendidkan yang berorientasi pada nilai, akan dapat menjerumuskan guru dan siswa, sebab nilai dapat dan mudah diatur sekehendak hati.
Dalam mengupayakan pendidikan yang berkualitas, guru sering kali menemukan kesukaran dalam memberikan materi pelajaran. Hal itu disebabkan  masih belum sepenuhnya ilmu komunikasi dan pemanfaatan berbagai media yang tersedia. Guru sering kali kurang mampu merangkum dengan baik informasi lisan, kurang mampu memilih dan menggunakan media media yang efektif serta kurang wawasan dalam hal merancang serta mengambangkan media pembelajaran.
Media sebagai bagian atau komponen proses komunikasi diyakini oleh banyak ahli sebagai jawaban terhadap sejumlah masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu selayaknya para guru memiliki ide gagasan, dan kreatifitas setiap saat ketika akan merencanakan dan menjelaskan setiap pelajaran melalui media yang dikembangkan.
Dalam kaitannya ragam media itu sendiri, kita mengenal berbagai macam bentuk media, dimulai dari media tradisional hingga elektronika. Dari papan tulis hingga computer, dari media yang bias dibeli ditoko hingga media yang dibuat sendiri, mulai dari media yang dibuat sendiri hingga media yang dibeli dengan harga mahal. Dalam kegiatan inimakan dibahas tentang media sederhana yang diciptakan, dibuat, dikreasikan, dimodofikasi oleh diri kita sendiri dari berbagai bahan atau peralatan disekitar kita. Dengan demikian kesadaran akan pentingnya media dan pemanfaatan sumberdaya belajar yang adadisetiap sudut tempat tinggal kita akan menjadi semakin tinggi.
Dalam rangka memanfaatkan lingkungan sekitar kita berikut ini akan diahas tentang tumbuhan sebagai media sederhana untuk menjelaskan berbagai fenomena alam dan berbagai akibat dapat dijelaskan dengan memanfaatkan tumbuhan.

C. Potensi Tumbuhan Menjadi Media Sederhana
            Berbagai tumbuhan hidup terdapat disekitar kita. Tumbuhan adalah bagian dari kehidupan yang sangat bermanfaat dalam menjaga dan melestarikan kelangsungan hidup kita. Tumbuhan merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang tidak terhingga nilainya. Tumbuhan hidup dapat menyebabkan makhluk lain dapat mempertahankan hidup mereka.  Namun bagi manusia tumbuhan hidup bukan sekedar sarana untuk bertahan hidup. Tumbuhan hidup perlu dilestarikan untuk menjaga keseimbangan hidup dibumi secara menyeluruh
            Bagi para ilmuan dan pendidik, tumbuhan hidup juga bermanfaat dalam menjelaskan berbagai peristiwa alam.tumbuhan dapat membantu guru dalam menjelaskan berbagai materi pelajaran kepada siswa dan juga dapat menjelaskan berbagai proses dan akibat yang ditinbulkan oleh proses kehidupan lainnya.
            Begitu banyak kegunaan tumbuhan bagi guru dan siswa menyababkan tumbuhan hidup digunakan sebagai suatu media sederhana untuk menjelaskan berbagai fenomena alam, konsep, dan materi pelajaran yang sukar dijelaskan jika hanya diberikan deskripsinya didalam kelas.

2.3 Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Media Sederhana Dalam Pembelajaran
Tumbuhan bisa dijadikan sumber belajar yang tidak terbatas. Banyak mata pelajaran yang dapat dijelaskan dengan media tumbuhan. Tumbuhan akan lebih menguntungkan jika digunakan untuk pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Biologi tetapi apabila kita memiliki ide, gagasan, kreatifitas yang cukup banyak maka pelajaran lainpun bisa didukung oleh media tumbuhan. Bagi kita yang penting adalah memiliki factor factor yang dapat meningkatkan kreatifitas seperti kelancaran dan kebebasan dalam mengungkapkan diri, keluwesan alternatif/ pilihan, orisinalitas ide, dan pengungkapan ide ke dalam bentuk kehidupan. Masalahnya adalah bagaimana kita bisa mencari topik yang sesuai jika menggunakan tumbuhan sebagai medianya. Jika kita mengalami kesulitan alangkah baiknya kita membentuk suatu tim atau kelompok yang bisa membahas tentang hal tersebut. Kita harus memliki keyakinan bahwa tumbuhan bisa digunakan sebagai media sederhana tanpa harus memberikan beban tambahan kepada siswa. Atau bisa sebaliknya, siswa akan menjadi lebih menyenangi pelajaran jika kita bisa memanfaatkan tanaman dengan benar.
Salah satu contoh pemanfaatan tumbuhan adalah dalam menjelaskan lingkungan hidup dan .permasalahan. mata pelajaran ini akan menjadi semakin hidup dan diminati siswa jika kita mampu menggunakan media tumbuhan untuk menjelaskan fenomena dan peristiwa yang terjadi. Apa yang kita lakukan dapat diartikan telah ikut menyumbang pelestarian lingkunag yang sehat. Pendidikan lingkungan hidup dan pemanfaatan tumbuhan dalam menjelaskanya akan sangat membantu masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang sehat, secara tidak langsung dapat melindungi masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan sehingga dapat mencapai derajat kesehatan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat yang optimal.

2.4 Alasan Menggunakan Tumbuhan Sebagai Media Sederhana
            Adanya sejumlah alasan penting yang menjadikan tumbuhan sebagai  media sederhana dalam menjelaskan sejumlah materi pelajaran adalah sebagai berikut:
A.    Pengintegrasian Materi Lokal
Dalam era desentralisasi pendidikan, seluruh kegiatan seperti sekolah, masyarakat, orang tua, guru, dan berbagai pihak lain yang menjadi penentu keberhasilan pendidikan, harus dilibatkan.mereka secara intergratif diharapkan mampu mengoptimalkan potensi dan sumber belajar yang ada di sekitarnya. Selain itu guru dapat diharapkan menerapkan suatu prinsip atau sebuah percobaan dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari hari
            Selain dengan alsan tersebut, maka pemanfaatan tumbuhan menjadi media pengjaran sebaiknya mempertimbangkan hal hal berikut ini.
a.       Jenis tumbuhan yang digunakan hedaknya tumbuhan yang banyak terdapat disekitar anak didik dan sudah dikenal oleh mereka.
b.      Tumbuhan yang dipilih bias menghasilkan suatu  nilai ekonomis bagi daerah anak didik.
c.       Anak didik diberi kebebasan sesuai dengan kemampuan, minat, sikap dan perhatian mereka terhadap tumbuhan
d.      Jika guru menemukan kesulitan dalam memilih tumbuhan yang bisa dijadikan media maka ia bisa bekerja sama dengan  dinas pertanian dan perkebunan setempat, para ahli  petani  di perguruan tinggi setempat atau siapa saja yang lebih mengerti  masalah tumbuhan
e.       Pemilihan tumbuhan sebagai media perlu mempertimbangkan harga tumbuhan jika ternyata harganya mahal. Sebaiknya kita tetap berpegangan pada prinsip sederhana dan murah
f.       Media tumbuhan yang akan di manfaatkan sebaiknya sesuai dengan perkembangan pendidikan dan ketersediaan di sekitar lingkungan sekolah atau rumah.
g.      Alat pendukung  penggunaan tumbuhan harus sesuai dengan kemampuan sekolah dan dapat di siapkan sendiri oleh guru yang bersangkutan
Pengguanaan tumbuhan tidak bertentangan dengan undang undang pemerintah pusat dan daerah yang berlaku

B.     Meningkatkan Daya Tarik Mata Ajaran IPA
Disinyalir bahwa kelemahan guru IPA saat ini adalah kurang mampu membawa materi pelajaran        kepada  dunia nyata yang di hadapi anak sehari-hari. Akibatnya , anak didik menjadi kurang bermotifasi untuk memahami pelajaran IPA . kondisi seperti ini memerlukan jalan keluar dan jawaban segera karena anak didik harus mampu menguasai ilmu dasar dan murni agar bangsa ini tidak tertinggal dalam penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
            Hala pertama kali yang harus di perhatikan adalah penampilan guru itu sendiri ketika menghadapi anak didiknya. Ia harus rapi, mudah tersenyaum, ramah terhadap setiap  anak didik dan menunjukan bawa ia siap mengajar. Kedua, adalah menguasai kemampuan berkomunikasi yaitu  proses penyampaian pesan dari komunukator  kepada komunikandengan tujuan tertentu.jadi dalam kegiatan ngajar mengajar  guru harus memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik. Guru jangan memberikan kesan seolah olah pelajar ipa itu sulit. Mengapa demikian? Guru dengan bahasa yang mudaj di mengerti siswa dapat menjelaskan bagaian demi bagaian dengan mudah.
            Komunikasi dengan mereka tidak hanya meliputi  komuniasi ferbal tetapi juga non ferbal seperti kontsk mata ekspresi wajah dan sebagainya. Materi pelajaran akan lebih efektif jika di berikan dengan mengunakan media nyata seperti tumbuhan.  Inilah tantangan guru IPA yaitu membuat pelajran IPA lebih menarik.  Contoh mnegunakan media sederhana yang menarik antara lain dapat mengunakan media percobaan sederhana dengam menyadiakan dan melakuakn percoban berikut ini.
a.       Alat dan bahan yang di perlukan :
1)      Pot
2)      Kardus
3)      Biji bijian (kacang hijau dan kedelai)

b.      Cara kerja
1)      Tanamlah biji bijian yang mudah tumbuh dalam sebuah pot
2)      Biarkan tanaman tersebut tumbuh
3)      Setelah tumbuh tutuplah dengan kardus yang salah satu sisinya di lubangi
4)      Biarkan keadaan tersebut selama dua hari
5)      Bukalah tutupnya dan amati kearah mana tumbuhan itu tumbuh
6)      Tutuplah kembali tanamanya dengan mengubah arah lubang kardus, biarkan slama 2 hari. Buak dan amati arah tumbuh tanaman
7)      Kemudian, mintalah kepada para siswa untutk mendiskusikan apa yang mereka amati
Kegiatan tersebut  akan membuat siswa lebih memehami  bahwa tumbuhan tersebut bergerak 
Meraka juga di latih untuk dapat berdiskusi dengan sesama teman mereka  dalam suasana yang menyenangkan.

C.    Peningkatan Kesadaran Tentang Lingkungan Hidup Yang Sehat
Saat ini isu tentang lingkungan hidup dan pelestariannya  menjadi perhatian berbagai ahli lingkungan dan juga pendidikan . pejelasan dan pemberian kesadaran tentang lingkungan hidip yang sehat memang menjadi bagaian yang tidak mudah untuk di pahami . berkaitan dengan hal itulah para pengambil kebijakan dan keputusan negeri ini  melakukan berbagai kerja sama untuk memeayarakatkan peduli lingkungan. Kerja sama tersebut dilaksanakan untuk menanggapi anjuran Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Badan pengendalian dampak lingkungan. Melalui kepala pendidikan menengah kejuruan (Dikmenjur).
            Tumbuhan yang dijadikan media oleh para guru merupakan salah usaha yang diharapkan mampu membantu pendidikan lingkungan hidup menjadi lebih menarik dan mudah. Dengan menggunakan tumbuhan sesuai media maka berbagai macam penjelasan tentang proses kehidupan yang berkaitan dengan alam dan tanaman itu sendiri bisa diuraikan secara gambling. Begitu juga dengan dampak industrialisasi yang terjadi, perbuatan manusia yang mengotori alam seperti masalah sampah organi k tumbuhan, ozon dikaitkan dengan peranan tumbuhan dan masalah penipisanya yang akan mengganggu kehidupan manusia.
            Peserta didik seharusnya selalu diberi arahan tentang pola hidup bersih, sehinggan diharapkan mereka nantinya menjadi individu yang mampu menjadi penjaga lingkungannya masing  masing.
            Begitu banyak masalah yang bisa dijelaskan berkaitan dengan media tumbuhan. Kita ambil contoh, misalny peranan tumbuhan dikaitkan dengan keberadaan lapisan ozon kita yang semakin menipis. Kita bisa menjelaskan ozon sebagai lapisan gas yang ‘ajaib’ melindungi kita dari buruk nya sengatan matahari. Dengan menjaga lingkungan hidup yang bersih dan sehat disekitar kita , berarti kita akan turut serta menjaga kelangsungan hidup umat manusia.

D.    Pengalaman Dan Penghargaan Adanya Berbagai Keanekaragaman Sumber Daya Alam Hayati Di Indonesia
Kehidupan manusia secara nyata tidak bisa lepas dari alam dan lingkungannya, manusia dan alam memiliki hubungan mutualisme. Kedua belah pihak harus mampu menyeimbangkan dan melestarikan keberadaannya agar semua mamou mempertahankan kehidupannya. Manusia harus mampu memelihara lingkungannya tanpa batas waktu. Maka manusia harus di didik dan dibina melalui suatu proses pembentukan pribadi individu yang peka terhadap kehidupan alam dan lingkungan.
            Indonesia memiliki keanekaragaman hayati  yang berlimpah ruah dan kedua terbanyak diseluruh dunia. Jika kita lebih jauh melihat nilai nilai keanekaragaman hayati yang ada didalam nya maka kita sebagai bangsa Indonesia akan merasa kagum. Negara kita memiliki nila ekologis. Artinya , setiap sumber daya alam merupakan unsure ekisistem alam. Sebagai missal, tumbuhan bisa menjadi pelindung tata air dan kesuburan tanah.
Penggunaan tumbuhan sebagai media pendidikan  merupakan salah satu strategi penting yang mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap alam lingkungan bumi ini. Pemanfaatan tumbuhan diharapkan akan mampu meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya kelestarian alam lingkungan. Para generasi penerus haru diberika pembekalan tentang bagaimana memanfaatkan dan mengelola alam dan sumberdaya alam dengan bijaksana bagi kepentingan manusia.



E.     Meningkatakan Kreatifitas Dan Imajinatif Anak Didik
            Bagaimana menciptakan anak didik yang mampu berfikir kreatif, imajinatif dan penuh gagasan dalam pelajaran yang diberikan? Sebelum anak didik menjadi individu yang kreatif, imajinatif, dan kritis maka guru juga harus memiliki intelektual dan kreatifitas tinggi dalam menyajikan pelajarannya.
            Guru yang memiliki kreatifitas tinggi akan menjadikan tumbuhan sebagai salah satu media menarik ia mengajarkan suatu pelajaran.guru dapat memasukan berbagai fenomena yang berkaitan dengan tumbuhan. Metode lainnya seperti membuat sesuatu dari tumbuhan tertentu, percobaan sederhana dengan tumbuhan dan berkebun adalah cara lain yang mungkin bisa diterapkan guru. Pemanfaatan tumbuhan bisa juga dikembangkan dengan cara dikaitkan dengan permainan. Mungkin kombinasinya adalah dengan menggunakan angka, symbol, penghafalan, istilah-istilah latin atau pemberian penghargaan bagi anak didik yang berprestasi. Kombinasi antar penggunaan tumbuhan sebagai media dengan buku, poster, balok imajinasi, atau puzzle biasa mengajarkan anak didik dengan mengenal warna dan bentu daun jenis kayu tumbuhan dampak eksploitasi lingkungan hidup terhadap tumbuhan dan sebagainya. Apabila seorang guru mampu dan akhirnya berhasil menumbuh kembangkan kreatifitas dan imajinatif anak didiknya maka mereka akan menjadi individu yang mampu
a)      Medeteksi : mempelajari serta merasakan berbagai proses alam yang terjadi yang berkaitan dengan tumbuhan yang diamati.
b)      Melakukan verifikasi atau menglompokan: memilah milah tumbumbukan yang dipelajarinya.
c)      Melakukan analisis: menguraikan sebab-sebab serta sesuatu yang berkenaan dengan penemuan dari percobaan yang dilakukan.
d)     Melakukan sintesis: menghubungkan berbagai kemungkinan yang terjadi sebagai langkah lanjut dari informasi dari hasil analisis
e)      Pemecahan masalah: dengan memperhatikan atau menghubungkan hasil anlisis dan sintesis makak akan ditemukan pemecahan masalah.
Dengan memperhatikan kemungkinan tumbuhan bisa dijadikan media, makan akan terjawab sebagian masalah peningkatan kwalitas proses belajar mengajar. Dengan pembelajaran kreatif imajinatif seperti itu akan terbina proses kreatif yang sangat cepat. Jika guru sering menggunakan sarana pembelajaran berupa media nyata misalnya tumbuhan maka naka didik akan mampu mencerna materi pelajaran yang relevan dengan lebih baik. Dengan memakai tumbuhan hidup secara tepat, guru akan menanamakan kesan yang jauh lebih dalam, yang mungkin akan mempengaruhi seluruh kehidupan anak diidk.





























BAB III
PENUTUP

3.1 SIMPULAN
Media pengajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar atau segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah dicita-citakan. Bagi para ilmuan dan pendidik, tumbuhan hidup juga bermanfaat dalam menjelaskan berbagai peristiwa alam.tumbuhan dapat membantu guru dalam menjelaskan berbagai materi pelajaran kepada siswa dan juga dapat menjelaskan berbagai proses dan akibat yang ditinbulkan oleh proses kehidupan lainnya. Tumbuhan bisa dijadikan sumber belajar yang tidak terbatas. Banyak mata pelajaran yang dapat dijelaskan dengan media tumbuhan.  Salah satu contoh pemanfaatan tumbuhan adalah dalam menjelaskan lingkungan hidup dan .permasalahan. mata pelajaran ini akan menjadi semakin hidup dan diminati siswa jika kita mampu menggunakan media tumbuhan untuk menjelaskan fenomena dan peristiwa yang terjadi. Apa yang kita lakukan dapat diartikan telah ikut menyumbang pelestarian lingkunag yang sehat. Pendidikan lingkungan hidup dan pemanfaatan tumbuhan dalam menjelaskanya akan sangat membantu masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang sehat, secara tidak langsung dapat melindungi masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan sehingga dapat mencapai derajat kesehatan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat yang optimal.

3.2 SARAN
            Dalam proses pembelajaran sebaiknya guru menggunakan media yang sederhana, karena belum tentu semua media sederhana memberikan kontribusi yang minimum terhadap proses pembelajaran. Media sederhana selain mudah diperoleh juga akan membuat anak didik lebih memahami materi dengan pengaplikansian media yang sering di lihatnya dalam kehidupan sehari-hari.


Daftar Pustaka

  • Deni Setiawan. (2011). Komputer dan Media Pembelajaran: edisi 1. Jakarta: Universitas Terbuka

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More